Kamis, 08 November 2012

Peran Keluarga dalam Membangun Bangsa Indonesia


Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat. Sedangkan masyarakat sendiri adalah merupakan unit yang dalam membentuk negara. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter individu. Karakter sebagai kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting bagi pembentukan karakter itu sendiri. Masalah penting yang dihadapi di negara kita salah satunya karena diakibatkan oleh adanya krisis karakter  para pejabat negara. Misalnya kan saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tauran antar pelajar, sex pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik. Salah satu prinsip dalam hal ini banyak yang mulai hilang dari tengah masyarakat kita adalah kesadaran bahwa masyarakat tidaklah berdiri sendiri. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998  khususnya fungsi psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga, sedangkan menurut Hasan Al Banna, bahwa dalam suatu bangsa dimulai dari pembentukan pribadi yang kokoh. Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase kritis dalam pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya, orang tua hanya menitipkan anaknya pada guru disekolah dan hanya fokus dalam pendidikan sekolahan yang ditempati anaknya dengan tidak memikirkannya karakter pada anaknya, sehingga tidak terlalu fokus dalam membentuk karakter anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di masa yang akan datang.                
Perkembangan teknologi dan globalisasi saat ini, memungkinkan komunikasi langsung antar anggota keluarga terkadang sangat sulit dilakukan. Dengan kesibukan orang tua yang bekerja, seringkali keluarga hanyalah tempat untuk singgah saja. Media pun sangat mempengaruhi pengembangan ada karakter anak, khususnya media televisi juga dapat menyumbang dampak negatif dalam pengembangan karakter individu. Sebagian besar pasti setiap keluarga mempunyai televisi di rumahnya. Sehingga dampak yang diberikan oleh media siaran ini bisa cukup besar. Sekarang ini, sulit sekali menemukan tayangan-tayangan yang bermanfaat khususnya tayangan untuk anak. Terkadang, tayangan untuk anak tersebut sebenarnya tidak cocok bila ditonton oleh anak kecil. Bila tidak ada perhatian orang tua secara khusus terhadap hal ini, anak pun dapat terkena dampak yang negatif.
Adapun tahapan dalam reformasi yang dituntut dan harus dilakukan oleh seorang dalam pembentukan karakter adalah:
1.             Melakukan sesuatu pembentukan karakter terhadap dirinya sendiri sehingga ia menjadi pribadi yang kuat secara fisik, berakhlak mulia, berwawasan luas, mampu mencari nafkah, memiliki aqidah yang murni, beribadah dengan baik, mampu menempa diri, mengelola waktunya dengan afektif, tertib dalam semua urusan dan bermanfaat bagi sesamanya.
2.             Membentuk keluarga muslim dan harmonis dengan menghormati seluruh anggota keluarga untuk menghormati pendapat masing-masing, menjaga adab-adab Islamatau ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, memilih pasangan yang baik, menyadarkan akan peran/tugas dan tanggung jawabnya, mengenalkan pendidikan anak yang baik, bersikap bijak pada pembantu, dan membimbing semua penghuni rumah agar tumbuh dan beraktivitas di atas landasan-landasan Islam.
3.             Melakukan sesuatu di lingkungan masyarakat dengan menebar sebanyak mungkin kebaikan di tengah mereka, memberikan motivasi untuk berprestasi, mengajak pada kebaikan, menyuburkan amal-amal yang baik, membentuk opini umum yang bernafaskan Islam, serta mewarnai seluruh kehidupan masyarakat dnegan nilai-nilai kebaikan.
4.             Melakukan sesuatu dengan melepaskan bangsa itu dari segala cengkeraman penjajah yang menjelma dalam berbagai bentuk baik dari sisi politik. Ekonomi, dan spiritual.

Peran Keluarga dalam Membangun Bangsa Indonesia
Hal dalam perannya keluarga untuk membangun bangsa Indonesia bertujuan dalam  berkeluarga yaitu untuk menjaga/melanjutkan keturunan, meraih ketenangan, memupuk rasa cinta dan kasih sayang, rahmah., menjaga kehormatan serta menjaga sikap/suasana keagamaan dalam keluarga. Terdapat tujuan-tujuan berkeluarga yang tidak populer di tengah masyarakat:
Kesatu, Mendidik generasi yang memiliki karakter sesuai ajaran agama
Suatu keluarga tidak dikatakan sebagai keluarga kecuali apabila tergambar nilai-nilai hal telah diajarkan dalam agama dan anak-anaknya dididik dengan pendidikan sesuai ajaran dalam agamanya. Metode: keteladanan, mengajak dengan sikap bijaksana (hikmah) dan nasehat yang baik,cerita dan pengalaman, hadiah dan hukuman.
Kedua, Menjaga adab berinteraksi terhapap lingkungan, keluarga dan cara menghormati
Misal: perabotan yang tidak bertentangan dengan syariah, adab makan, minum, berinteraksi dengan orang yang lebih tua, lebih muda, kerabat,tetangga,  dll.
Ketiga, Mendorong anak yang telah dibekali dengan akhlak yang mulia untuk terjun dalam masyarakat. Akhlak mulia itu terangkum dalam dua hal yaitu menunaikan kewajiban dan memelihara hak.
Keempat, Mengarahkan anak untuk selalu berprestasi dan kreatif
Bukan hanya mendorong, akan tetapi juga mengarahkan dan memberikan sarana yang dibutuhkan untuk memicu prestasi dan kreatifitas masing-masing.
Kelima, Mengarahkan anak untuk selalu berdakwah kepada Tuhan
Keenam, Membina hubungan baik antar keluarga

Oleh karena itu, menurut saya pembangunan karakter tidak dapat terlepas dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar individu tersebut. Keluarga merupakan hal yang terpenting, karena keluarga sebagai akar yang menentukan akan menjadi apa dan bagaimana seorang individu yang bekarakter yang muliah dan berakhlak.  Bila keluarga menjalankan fungsinya dengan baik, maka individu-individu yang dilahirkan akan mempunyai moral dan karakter yang baik sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak.

Sumber konferensi keluarga muslim internasional di Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar